Sinergi dengan GP Ansor, Aice Group Bagikan APD dan 500.000 Es Krim ke 13 Rumah Sakit Rujukan Covid-19

  • Bagikan
Sinergi dengan GP Ansor, Aice Group Bagikan APD dan 500.000 Es Krim ke 13 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Penyerahan Distribusi APD dan Es krim, di RSUD Kramatjati, Pada Selasa 21 April 2020

Aice Group bersama dengan Gerakan Pemuda Ansor mengumumkan Misi Kemanusiaan bersama ke 13 Rumah Sakit Rujukan dan satu Instalasi Peristirahatan Tenaga Medis Covid-19 sejak Senin (20/4/2020) hingga beberapa waktu ke depan. Misi ini akan mengombinasikan antara pendekatan penyembuhan yang bukan hanya pada aspek kurasi medik, tapi juga aspek psikologis para tenaga medis dan suasana di berbagai RS Rujukan Covid-19 dan instalasi tempat para tenaga medis beristirahat.

Misi Kemanusiaan yang dimotori oleh Gugus Tugas Covid-19 Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) ini akan mendistribusikan sumbangan berupa Alat Perlindungan Diri (APD) Media yang terdiri dari Baju Hazmat, Kacamata Goggle, Masker Medis, dan Alat Pengukur Suhu Tubuh (Thermo-Gun). Aice Group yang selama ini dikenal masyarakat sebagai produsen es krim berkualitas yang menjangkau semua kalangan dari berbagai umur, juga menyumbangkan tak kurang dari 500.000 es krim ke kalangan medis di berbagai rumah sakit dan instalasi medis dalam Misi Kemanusiaan ini.

“APD kami berikan untuk mengurangi potensi paparan Covid-19 ke para petugas medis. Selain melindungi karyawan di perusahaan kami sendiri, kami meyakini tenaga medis menjadi penentu kesembuhan masyarakat. Kami mendengar adanya kondisi kekurangan APD di kalangan medis yang menangani Covid-19. Meskipun RS masih memerlukan banyak sekali, kami berharap upaya bantuan Aice bersama GP Ansor akan menguatkan para pahlawan medis yang sedang bekerja keras,” jelas Brand Manager dari Aice Group, Sylvana Zhong dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan secara digital, Rabu (22/4/2020).

Sinergi dengan GP Ansor, Aice Group Bagikan APD dan 500.000 Es Krim ke 13 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Brand Manager dari Aice Group, Sylvana Zhong dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan secara digital, Rabu (22/4/2020).

Sylvana menjelaskan bahwa 13 RS Rujukan Covid-19 dan Instalasi Peristirahatan Tenaga Medis ini tersebar di wilayah DKI, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan satu RS Rujukan di Rembang, Jawa Tengah.
Pada beberapa minggu ini, aktivitas distribusi sedang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Covid-19 baik yang berada di Kantor Pimpinan Pusat GP Ansor di Jakarta, maupun jaringan Banser yang berada di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten.

RS Rujukan yang menerima bantuan kemanusiaan ini antara lain RSUD Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Kramatjati, RS PGI Cikini, RSUD Mampang Prapatan, RSUD Pesanggrahan, RS Graha Permata Ibu, RSUD Bantar Gebang, RSUD Ciawi, RSUD Balaraja, RSI Arafah Rembang, RS Annisa Bekasi, RS Darurat Wisma Atlet, dan satu Instalasi Peristirahatan Tenaga Medis di Hotel The Media.

Menurutnya, Aice dalam aksi kemanusiaan ini bukan hanya APD, namun juga es krim yang akan mencapai jumlah 500.000 buah ke berbagai titik RS Rujukan Covid-19 tersebut.

“Es krim yang kami distribusikan ini memiliki kandungan yang baik bagi tubuh yaitu Aice Jeruk dengan kandungan Vitamin C yang tinggi, serta Aice Susu. Dengan kecerian dari es krim pastinya kami mengharapkan dapat membantu meningkatkan imunitas para tenaga medis,” jelas Sylvana.

Sylvana berhap besar jika perusahannya itu bisa menyalurkan bala bantuan ke seluruh Indonesia. hal ini tentunya demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang telah menyebar di seluruh provinsi Indonesia.

Sinergi dengan GP Ansor, Aice Group Bagikan APD dan 500.000 Es Krim ke 13 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Penyerahan APD dan Es Krim, di RSUD Pesanggrahan, hari ini, 22 April 2020

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua tenaga kesehatan, para dokter, suster, petugas rumah sakit dan relawan medis lainnya yang sedang berjuang dan beresiko terpapar virus ini. Kami berharap kegiatan ini akan menginspirasi dan mendorong seluruh masyarakat dan kalangan usaha bekerjasama melawan Covid 19,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan filosofi dari bantuan APD dan Es Krim kepada tenaga medis ini. Menurutnya, tenaga medis adalah ujung tombak dalam penanganan Covid-19, sehinga semua pihak perlu bahu membahu dan bergotong royong dalam memperkuat dan menambah perlindungan bagi mereka.

“GP Ansor meyakini seberapapun bencana ini sangat memprihatinkan semua pihak, kita perlu terus konsisten dan bergotong royong melindungi tenaga medis kita. Bukan hanya APD-nya, namun juga jangan lupa bahwa kita mesti memberikan keceriaan di saat mereka lelah luar biasa,” jelas pucuk pimpinan salah satu organisasi pemuda terbesar di Indonesia yang kerap dipanggil Gus Yaqut ini.

Sinergi dengan GP Ansor, Aice Group Bagikan APD dan 500.000 Es Krim ke 13 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan secara digital, Rabu (22/4/2020).

Gus Yaqut meyakini aktivitas lapangan yang dimotori oleh Barisan Serbaguna Ansor (Banser) ini akan membantu banyak rumah sakit yang saat ini sedang sangat membutuhkan bantuan APD dalam menangani pasien Covid-19 baik yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun yang sudah positif. Menurutnya, upaya meringankan rasa lelah dan jenuh dengan membagikan keceriaan dalam produk es krim Aice juga menjadi cara untuk optimisme tenaga medis dan penunggu pasien di lingkungan berbagai rumah sakit rujukan.

Banyak pengurus dan tenaga medis di berbagai rumah sakit memberikan apresiasi tinggi atas misi kemanusiaan ini. Salah satunya, SKM Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan RS PGI Cikini, Brigjen TNI dokter Alexander K. Ginting. Ia menilai bahwa upaya gotong royong ini perlu ditularkan ke banyak pihak lain.

Menurut Alexander, saat ini banyak sekali rumah sakit rujukan Covid-19 yang masih berkekurangan APD. Rumah sakit yang berskala bisnis menengah dan kecil yang menjadi rujukan virus ini perlu untuk dibantu oleh semua pihak. Ia mencontohkan RS PGI Cikini yang ia kelola saja cukup banyak menampung pasien dari kelas menengah bawah. Dan selaku rumah sakit rujukan, tentu bantuan APD dan es krim ini akan sangat menolong para tenaga medis dan keluarga pasien.

“Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Aice Group dan GP Ansor dalam pemberian APD dan es krim bagi para tenaga kesehatan kami. Kami juga mengajak semua pihak mendukung tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, perjuangan mereka sungguh luar biasa. Mudah-mudahan kegiatan ini akan makin memicu partisipasi lanjutan baik dari berbagai perusahaan lain untuk membantu rumah sakit lain di luar Jabodetabek,” tuturnya.

Sinergi dengan GP Ansor, Aice Group Bagikan APD dan 500.000 Es Krim ke 13 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Brigjen TNI dokter Alexander K. Ginting dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan secara digital, Rabu (22/4/2020).

Pria yang juga menjabat Staf Khusus Menteri Kesehatan ini menyampaikan bahwa dalam penaganan masa pandemi ini perlu adanya semangat gotong royong. Masayarakat juga diminta untuk tetap konsisten mengikuti protokol pemerintah tentang hidup bersih dengan rajin mencuci tangan dan memakai masker jika berpergian ke luar rumah.

Menurutnya, kesadaran masayrakat dalam memerangi Covid-19 sangat berpengaruh besar untuk menyudahi masa pandemi coronavirus ini. Ia juga meminta masyarakat tidak menganggap sepele masalah Covid-19 dimana Indonesia sendiri berstatus pandemi.

“Kalau ada yang batuk, flu demam itu segera periksa. Saat ini masyarakat masih menaggap jika penyakit itu masih biasa, padahal kita ini kan sekarang sedang pandemi, makanya kalau ada yang gejala seperti itu sebaiknya lekas berobat ke klinik. Jika memang suspect kita akan isolasi, dan tenag sudah ada obatnya khusus untuk gejala,” imbuhnya.

Ia juga memaparkan soal Rapid Test yang sudah dilakukan oleh sejumlah daerah seperti Bekasi, Bogor dan Depok. Alexander menilai jika hasil Rapid Test belum mampu membuktikan jika yang bersangkutan jika diduga terinfeksi belum menentukan positif, begitu juga hasil rapid test yang menununjukan negatif.

“Itu kan sifatnya massal, test kesehatan secara masal dan tingkat akurasinya belum dapat ditentukan. Itu sudah kita coba di Jakarta Seletan dengan memeriksa warga di enam kecamatan. Ada 60 orang yang suspect dan diantaranya hanya ada dua orang saja dinyatakan positif dari rapid test, tapi setelah kami dalami ternyata juga tidak positif corona. Jadi Rapid test itu hanya bersifat bahwa orang itu pernah berkontak dengan pasien yang terpapar,” pungkasnya.

(MYA)

  • Bagikan