Pasca Pemilu 2019, 2 Yayasan Panti Sosial Sudah Terima Pasien Caleg Gagal?

  • Bagikan
Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi

Mengidap gangguan mental alias gila secara mendadak bukan lagi hal tabu bagi para Calon Anggota Legislatif (Caleg) setiap momen Pemilihan Umum (Pemilu).

Sejumlah derah di Indonesia bahkan sudah pembuktian jika tidak sedikit para calon wakil rakyat yang gagal melenggang ke kursi legislatif mengidap gangguan jiwa secara mendadak. Bagaimana dengan Pemilu Legislatif 2019 di Kota Bekasi?

Di Kota Bekasi terdapat dua Yayasan Panti Sosial Disabilitas Mental yang ada di Kota Bekasi. Pertama Yayasan Jamrud Biru dan Yayasan Galuh. Kedua Yayasan berada di Kecamatan Mustikajaya dan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Beruntungnya, sampai saat ini kedua yayasan lanti sosial itu belum menerima pasien Caleg yang mengalami depresi pasca Pemilu Legislatif 2019 di Kota Bekasi.

“Hingga saat ini, kita belum kedatangan para caleg yang depresi,” kata Ketua Panti Sosial Jamrud Biru, Suhartono kepada wartawan, Selasa (14/5/2019).

Meski dimikian, Suhartono mengindikasikan dalam beberapa waktu ke depan kemungkinan yayasannya akan menerima kedatangan para caleg yang mengalami depresi.

Sebab, waktu belakangan lalu sudah ada beberapa pihak keluarga caleg yang menghubungi Panti Sosial Jamrud Biru untuk di rehabilitasi.

“Saya sudah di telpon beberapa waktu lalu sama keluarga salah satu caleg, katanya mau rehabilitas namun sampai sekarang belum mendaftar kesini,” ungkap Suhartono.

Memang, menurut Suhartono, calon pasien dari kalangan caleg belum akan datang sebelum perhitungan suara atau sampai dengan pengumuan resmi dari KPU.

Diketahui, penetapan hasil Pemilu 2019 akan diumumkan pada tanggal 22 Mei 2019 oleh KPU RI. Penetapan itu berlaku untuk semua tingkat daerah.

“Caleg-caleg gagal yang depresi selama di panti kami tidak akan lama biasanya. Paling sekitar 3-4 bulan. Mereka pada 2014 lalu datang setelah pengumuman resmi dari KPU,” tandasnya.

Hal sama diakui Yayasan Galuh. Menurut Pengurus Yayasan Galuh Jajat Sudrajat belum ada pasien dari kalangan caleg yang bersinggah di pantinya.

Pihaknya memang sampai saat ini akan menerima pasien caleg yang mengalami depresi. Hanya saja, untuk fasilitas lebih baik pihaknya akan merujuk pasien ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di DKI Jakarta.

“Kita terima pasien caleg depresi, tetapi sifatnya hanya transit. Kami akan rujuk ke RSJ di DKI dengan diantar oleh petugas Dinsos dan Satpol Pp. Saat ini masih belum ada indikasi caleg depresi,” bebernya.

(MYA)

  • Bagikan