Perguruan Bayi Gombel Minta Pemkot Prioritaskan Budaya Silat ketimbang Taekwondo di Bekasi

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat diminta memprioritaskan seni budaya silat ketimbang taekwondo yang ada di sekolah SMP/SMA dalam program extrakulikuler.

Hal ini disampaikan langsung oleh Perguruan Silat Bayi Gombel Baba Asnam HK saat mengadakan pagelaran seni budaya dan tasyakuran milad ke-1 di Pendopo Bayi Gombel Jalan Rambutan Indah RT 005/011, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/10/2019).

Ketua Perguruan Silat Bayi Gombel Baba Asnam HK, Naldhy April (30) mengatakan bahwa selama ini ekstrakulikuler dalam bidang seni budaya silat sangat minim di tingkat SMP/SMA Kota Bekasi.

“Padahal Silat adalah budaya asli Indonesia, berbeda dengan Taekwondo yang merupakan budaya luar. Maka dengam itu sangat disayangkan sekali jika Silat menjadi opsi kedua yang diterapkan dalam ilmu bela diri,” kata Naldhy kepada gobekasi.

Naldhy meminta kepada Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Bekasi dapat mengevaluasi program ektrakulikuler khususnya dalam seni bela diri.

“Kami meminta agar budaya silat dapat mejadi prioritas di kalangan pelajar dalam ilmu bela diri. Kita ingin membumikan budaya asli Indonesia,” tegasnya.

Dalam acara yang berlangsung ini, terdapat 50 perguruan meliputi sanggar serta padepokan baik dari Kota Bekasi dan luar daerah. Mereka menampilkan kebolehannya dari seni tari dan silat yang sekaligus dimeriahkan oleh gendang rampak PPS DPK.

Ketua Setering Committe (SC) Abdul Aziz mengaku bersyukur atas adanya kegiatan yang mempunyai nilai-nilai budaya asli Indonesia. Ia juga mengapresiasi Perguruan Silat Bayi Gombel.

“Silat ini perlu dilestarikan karena pencak silat adalah budaya kita, kita selaku penerus harus berjuang semaksimal mungkin mempertahankan dengan kegiatan yang seperti ini,” kata dia.

Ditempat yang sama, Kadisparbud Kota Bekasi, Tedi Hafni menambahkan bahwa dengan terbentuknya Perguruan silat Bayi Gombel tentunya menjadi hal yang positif dan hal yang baik bagi perkembangan silat di Bekasi dan Indonesia.

Untuk itu ia berharap setiap perguruam dan padepokan dapat mengamalkan ilmu-ilmu bela diri dan dapat dan juga mempertahankan budaya Indonesia agar lebih baik.

“Saya sangat simpatik dan penuh perhatian dan mengucapkan terima kasih kepada para pergurus perguruan khususnya Baba Asnam HK yang telah membimbing para anak-anak. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini semakin berkembang dan semakin kuat kedepannya,” tandas Tedi.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *