Atasi Sampah di Bantar Gebang, Wali Kota Bekasi Belajar Sampai ke Negeri China

Atasi Sampah di Bantar Gebang, Wali Kota Bekasi Belajar Sampai ke Negeri China
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tak menganggap sepela persoalan sampah yang ada di wilayahnya terutama di Tempat Pembuangan Ahkhir (TPA) yang berada di Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pasalnya, Bantar Gebang pada tahun 2021 diprediksi tidak lagi dapat menampung sampah yang bersumber dari Kota Bekasi dan DKI Jakarta. Atas hal demikian, Rahmat mencoba mencari jalan keluar agar persoalan sampah dapat teratasi. Terlebih dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Rahmat mengaku telah melakukan studi banding ke Hangzhao City, China per tanggal 9-11 Oktober 2019 belum lama ini. Di negeri julukan tirai bambu itu, Rahmat mendapat banyak pelajaran. Bukan saja persoalan teknologi sampah namun juga tata transportasi untuk mengentaskan kemacetan.

“Banyak yang kita pelajari dari soal taman, technologi pemusnahan sampah dan transportasi,” kata Rahmat, Selasa (15/10/2019) di Kota Bekasi.

Rahmat bercerita saat menyaksikan pengelolaan sampah di China tekhnisnya sangat cocok untuk di terapkan di Bantar Gebang yang kerap mengalami overloading.

“Sama-sama sampah sanitari landfill, jadi cocok,” cetusnya seraya memberikan sinyal akan menggandeng China Everbright International Ltd untuk bekerjasama mengelola PLTSa di Bantar Gebang.

Sejauh ini, Rahmat mengaku tengah menyusun FRA FS sehingga hasil studi layak atau tidaknya dapat diterapkan di Bantar Gebang. Sekaligus mengetahui aspek tekhnik dan teknologi, aspek organisasi dan managemen serta aspek keuangan.

Jika sudah tersusun, Rahmat berencana menyerahkannya ke Kementerian Kordinator Kemaritiman (Kemenko Maritim).

“Pemkot akan melakukan pendampingan dengan Kemenko Maritim untuk metode kerjasama apakah KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) solisitead (Perpres 32) atau usolisitead KPBU bantuan penjaminan swasta murni terkait BLPS atau Typing Fee,” pungkasnya.

Seperti diketahui,Pemeran Jack dalam film Titanic, Leonardo Dicaprio pernah menyorot kondisi TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Aktor Hollywood itu dalam akun instagramnya menyebut bahwa TPA Bantar Gebang adalah titik kawasan pembuangan akhir sampah terbesar di dunia.

“Pemulung sedang mengumpulkan plastik dari sampah rumah tangga di tempat pembuangan Bantar Gebang, Jakarta, Indonesia. Tempat ini dianggap sebagai tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Januari 2019.” tulis pria yang juga pegiat lingkungan
itu di Instagram @leonardodicaprio.

Menanggapi sorotan Leonardo Dicaprio, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membenarkan jika TPA Bantar Gebang adalah kawasan pembuangan akhir sampah terbesar di dunia.

“Ya memang terbesar di dunia, TPA Bantar Gebang itu sudah dalam, kamu belum lahir, itu sejak 1986 sudah ada,” kata Rahmat.

Rahmat mengatakan bahwa Indonesia teringgal teknologi hingga menyebabkan kawasan TPA Bantar Gebang nampak terlihat seperti gunung sampah.

“Kalau dulu sudah ada teknologi, kemungkinan tidak akan seperti itu (menumpuk layaknya gunung),” ujar dia.

Pemkot Bekasi sendiri sejatinya telah mempunyai PLTSa sejak tahun 2016 silam bekerjasama dengan PT. Nusa Wijaya (NW). Namun, perusahaan tersebut belum berjalan maksimal dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik di TPA Bantar Gebang.

Kekinian, Pemkot Bekasi memutus kerjasama dengan PT NW dan menggaet tiga perusahaan swasta yaitu, PT. Mamminasata Dalle Konstruksi, PT. Matahari Hijau Energi dan PT. Bioelektra Power Indonesia.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *