Revitalisasi Stasiun Bekasi di Jalan Ir.H Juanda yang merupakan bagian dari proyek pembangunan rel dwi ganda atau double double track (DDT) Manggarai-Cikarang paket B, ditargetkan rampung pada kahir tahun 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sampai dengan saat ini, progres pengembangan Stasiun Bekasi sudah mencapai 77,84%.
Budi menjelaskan, DDT adalah jalur kereta keluar kota jarak jauh dan kereta dalam kota akan dipisahkan. Jadi ada empat rel dari Manggarai hingga Cikarang.
Revitalisasi ini dilakukan melalui pembangunan dan revitalisasi empat stasiun yakni Jatinegara, Manggarai, Bekasi dan Cikarang.
Ia menyatakan pemisahan jalur kereta api jarak jauh dan KRL ini akan memberi dampak positif bagi operasional, yakni memberikan waktu tunggu kedatangan antarkereta yang lebih baik sehingga kapasitas kereta juga akan meningkat.
“KAI secara konsisten melakukan pembangunan Jabodetabek untuk prasarana rel dwi ganda dan empat stasiun dengan dana lebih dari 6 triliun rupiah,” katanya, Senin (19/4/2021).
Selain Stasiun Bekasi, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian juga tengah revitalisasi Stasiun Manggarai, Jatinegara, dan Cikarang yang juga dapat melayani kereta api jarak jauh selain Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
“Pemisahan jalur ini juga memberikan suatu manfaat bagi kereta komuter, yaitu jarak kedatangan antar kereta atau headway yang lebih baik. Kalau sekarang itu, headway satu kereta dengan kereta yang lain adalah 10 menit, dan khusus ke arah Bekasi kapasitasnya bisa mencapai 200.000 orang,” jelasnya.
Ia kembali menyampaikan jika dengan headway yang lebih singkat menjadi 5 menit, kapasitasnya akan meningkat menjadi 400.000 orang.
“Sehingga memungkinkan masyarakat Bekasi dan sekitarnya untuk menggunakan KRL ini sebagai moda utama,”pungkasnya.
(MYA)