Perekrutan atlet sepak bola oleh Persipasi Bekasi menjadi sorotan. Betapa tidak, 80 persen atlet sepak bola kini didominasi dari luar daerah.
Pengurus Askot PSSI Kota Bekasi, Afrizal menyayangkan sikap Persipasi Bekasi yang mengesampingkan atlet sepak bola berprestasi yang sukses menyabet gelar juara pada ajang bergengsi Pekan Olaharaga Provinsi (Porprov) Jawa Barat, tahun lalu.
Seyogyannya, kata dia, Persipasi menjadi wadah dan merupakan klub sepakbola kebanggaan anak bekasi yang kini berada di kasta Liga 3.
“Sangat miris melihat proses perekrutan pemain, lebih banyak pemain luar daripada anak bekasi sendiri, hampir 80 persen (pemain) dari luar, anak bekasi hanya 20 persen. Padahal sumber dana dari APBD Kota Bekasi,” kata Afrizal kepada gobekasi, Sabtu (14/10/2023).
Afrizal mengatakan jika atlet sepak bola Porprov Jawa Barat sangat berpotensi mengingat mereka sukses menyabet gelar juara umum. Terlebih, mayoritas mereka berasal dari Kota Bekasi.
“Yang saya sesali dari 12 pemain Porprov diseleksi hanya ada 4 pemain saja. Jadi kalau melihat sekarang banyak pemain dari luar daerah, anak – anak Bekasi yang bermain jadi seperti tamu,” ujar dia.
Menurut Afrizal, perekrutan yang mayoritas pemain luar adalah sebuah penghinaan. Hal ini mengingat para pelatih handal Bekasi seperti H Warta, Maman Suryaman dan Dana Sukri masih terus ingin mengembangkan potensi sepak bola Bekasi.
“Padahal dari sisi pembinaan Kota Bekasi lagi bagus-bagusnya para pemain sampai bukti nyata kita di tahun 2022 juara Porprov dan usia 17 Persipasi yang sumber pemainnya pembinaan anak bekasi sendiri,” katanya.
Afrizal berharap ada evaluasi penuh yang bisa dilakukan oleh Askot PSSI, Dispora, hingga Penjabat Wali Kota Bekasi untuk menangani potensial prestasi ajang sepak bola.
“tTdak boleh di biarkan, Askot PSSI Kota Bekasi, KONI Kota Bekasi,Dispora, Pj Walikota harus berani memangil pengurus persipasi/ management biar tidak semena-mena karena sumber dana dari APBD Kota Bekasi,” tandasnya.
Respon (1)