Owner Donat Kentang Assyifa angkat bicara terkait penangkapan terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Jembatan 1, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Mama Syifa, begitu beken dikenal, tak menampik jika terduga pelaku berinisial DS adalah pekerjanya.
“Si Terduga ini adalah tetangga suami saya dari kampung, dan tidak begitu faham tentang apa kegiatan terduga ini sebelumnya di kampung,” kata Mama Syifa memberikan klarifikasi kepada gobekasi.id, Senin (9/9/2024).
Dua bulan sebelum penangkapan, DS meminta pekerjaan kepada suaminya. Merasa iba, sang suami pun memutuskan untuk memperkerjakan DS untuk menjaga donat sekaligus tinggal bersama untuk sementara Waktu.
“Dia meminta pekerjaan kepada suami saya, karna niat menolong, suami saya mempekerjakan dia untuk menjual donat di Rawalumbu. Tapi karena belum bisa memberikan kontrakan/tempat tinggal, terpaksa kami tampung dia di tempat tinggal kami,” ungkapnya.
Tepat di tanggal 3 September 2024, pagi, DS dicokok Densus 88 Antiteror Polri. Ia dan sang suami pun awalnya tidak mengetahui perihal penangkapan DS oleh Densus 88.
DS berangkat berjualan dari Jalan Makrik menuju jembatan 1 Rawalumbu sekitar pukul 06.15 WIB.
Sekitar pukul 08.00 WIB, suami Mama Syifa tiba di stand jualannya, Jembatan 1 namun tidak melihat ada DS.
“Suami saya kaget kenapa DS tidak buka stand donat, sempat suami tanya ke tukang pisang, katanya tidak datang sama sekali ke tempat jualan,” kata dia.
Sekitar pukul 09.00 WIB, ruko/tempat tinggal Mama Syifa dan suami didatangi oleh Densus 88 lantara terduga teroris ikut tinggal bersamanya kurang dari 2 bulan ini.
“Polisi datang minta izin untuk menggeledah tempat kami, namun hanya barang DS saja yang di geledah yaitu, tasnya saja,” ungkapnya.
Saat penggeledahan, kata Mamam Syifa, Densus 88 membawa sejumlah alat bukti berupa satu buah kartu keluarga milik terduga pelaku, satu buku berjudul tazkiatun nafs, buku tafsir dan buku berjudul munafik.
Densus 88 juga turut memintai keterangan sang suami pada Jumat (6/9/2024) pekan lalu.
Kepada sang suami, Densus memberikan penjelasan jika DS telah melakukan propaganda di media social berkaitan dengan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
“DS ini melakukan propaganda media sosial dengan narasi narasi teror dan sebagainya di kenakan UU terorisme UU ITE,” jelas Mama Syifa.
Ia juga mengklarifikasi jika penangkapan DS sebagai terduga teroris tidak ada kaitannya dengan ia dan sang suami.
“Saya selaku owner dari Donat Kentang Assyifa memohon maaf yang sebesar – besarnya kepada warga Rawalumbu,” tutupnya.