Cegah Gesekan, Polisi Larang Warga Laksanakan SOTR selama Ramadan

Aksi sosial yang dinamakan Saur On The Road (SOTR) dilarang kepolisian selama bulan suci Ramadan 2019/1440 H.

Sebab, selama beberapa tahun belakangan ini kegiatan SOTR kerap menimbulkan gesekan di Bekasi yang menyebabkan terjadinya aksi tawuran.

Larangan pelaksanaan SOTR menurut Kasubbag Humas Polres Metropolitan Bekasi Kota bertujuan untuk menjaga kondisi keamanan selama bulan Ramadan.

“Kami minta sebaiknya jangan melakukan SOTR karena kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan kerawanan keamanan seperti tawuran atau ganggungan ketertiban masyarakat,” katanya, Senin (6/5/2019).

Menurutnya banyak cara yang bisa dilakukan oleh umat muslim untuk mencari pahala lewat acara sahur.

Salah satunya mengirim bantuan ke masjid maupun musalah dekat rumah atau ke lembaga sosial yang ada di Kota Bekasi.

Nanti, kata dia, pihak masjid atau lembaga sosial akan meneruskan bantuan tersebut ke orang yang membutuhkan.

“Kalau SOTR selama inikan menggunakan mobil dan sepeda motor dengan jumlah yang cukup banyak dan mengeluarkan suara besar. Nanti dari aksi itu ada potensi gesekan dengan orang lain sehingga memicu gangguan ketertiban masyarakat,” ujar dia.

Berkaca dari peristiwa beberapa tahun belakangan ini, aktivitas SOTR setelah subuh para remaja biasanya turun ke jalan untuk menyulut kembang api atau olahraga pagi.

Kemudian di jalan mereka bertemu dengan kelompok lain dan memicu terjadinya adu lempar mercon, sampai akhirnya tawuran.

“Kita mencegah lah dan kalau mau bangunin orang bisa di kampung masing-masing dengan cara jalan kaki,” imbuhnya.

Guna menekan potensi itu, kata dia, kepolisian setempat meningkatkan keberadaan Bhabinkamtibmas di setiap polsek.

Namun dia juga meminta masyarakat turut aktif dalam mengawasi ketertiban dan keamanan lingkungannya.

Pemberlakuan yang sama juga ditekankan Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi. Polisi setempat meminta agar masyarakat tidak melaksanakan kegiatan SOTR.

kata Kasubag Humas Polrestro Bekasi AKP Sunardi mengatakan jika SOTR menggunakan mobil dan motor dalam jumlah besar lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.

“Tidak hanya berpotensi kecelakaan, kegiatan itu juga bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas,” tuturnya.

Sunardi berharap masyarakat membantu mencegah secara baik bila menemukan kelompok atau komunitas melakukan konvoi sahur on the road.

Bila nanti melihat hal tersebut, sebaiknya melapor ke polisi dan petugas akan melakukan pengecekan.

“Kalau nanti dicek berpotensi terjadi gesekan, akan kita bubarkan. Kita ingin Ramadan ini berjalan aman dan kondusif,” ungkapnya.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *