Tiga Pabrik Elektronik di Bekasi Akan Tutup, Ribuan Pekerja Terancam PHK

Ilsutrasi PHK
Ilsutrasi PHK

Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) mengungkapkan bahwa tiga pabrik sektor elektronik di Kabupaten Bekasi akan tutup tahun ini, mengakibatkan ribuan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tiga pabrik tersebut adalah PT Sanken Indonesia, PT Tokai Kagu Indonesia, dan PT Yamaha Music.

Koordinator Aliansi BBM, Sarino, menjelaskan bahwa informasi penutupan pabrik diperoleh dari pekerja dan pihak perusahaan.

PT Sanken Indonesia: Dijadwalkan tutup pada Juni 2025. PT Yamaha Music, yang fokus pada produk gitar, sementara produksi piano akan dipindahkan ke Cina. Pabrik piano di Bekasi akan tutup pada Maret 2025.

PT Tokai Kagu Indonesia Juga akan tutup, dengan produk piano sebagai fokus utama.

Sarino menyebutkan bahwa penutupan pabrik ini akan mengakibatkan PHK terhadap ribuan pekerja.

“Kurang lebih sekitar 700 pekerja dari dua perusahaan. Kalau di Sanken ada 400 pekerja, totalnya sekitar 1.000 pekerja yang terdampak PHK di tahun 2025 ini,” ujar Sarino.

Saat ini, proses negosiasi kompensasi antara pekerja dan pihak perusahaan sedang berlangsung. Sarino menyatakan bahwa kedua belah pihak telah menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah secara bipartit.

“Pekerjanya pada prinsipnya paham kalau memang pabriknya akan ditutup. Jadi, kami menanggapinya secara arif. Yang paling utama adalah bagaimana hak-hak pekerja, khususnya kompensasi PHK, bisa diselesaikan dengan baik,” jelas Sarino.

Sarino berharap para pekerja yang terdampak PHK dapat mengembangkan diri melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dia juga mengharapkan dukungan dari pemimpin baru Kabupaten Bekasi untuk memberikan ruang dan peluang bagi buruh korban PHK dalam mengembangkan UMKM.

“Mengembangkan UMKM sangat kami harapkan. Kami juga berharap pemimpin baru di Kabupaten Bekasi dapat memberikan dukungan dan ruang khusus bagi buruh korban PHK untuk mengembangkan UMKM,” kata Sarino.

Sebagian besar pekerja yang terdampak PHK tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Sarino yakin bahwa serikat pekerja dapat membantu menyelesaikan persoalan upah dan kompensasi dengan baik.

Penutupan pabrik ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk perubahan strategi produksi dan efisiensi operasional.

PT Yamaha Music, misalnya, akan memindahkan produksi pianonya ke Cina, sementara PT Sanken Indonesia memutuskan untuk menghentikan operasinya di Indonesia.

PHK massal ini menambah daftar panjang pekerja yang kehilangan pekerjaan di Kabupaten Bekasi. Sebelumnya, sektor tekstil, garmen, dan sepatu juga telah mengalami PHK besar-besaran pada tahun 2024.

Aliansi BBM dan serikat pekerja berkomitmen untuk terus mendukung pekerja terdampak, baik dalam hal negosiasi kompensasi maupun pengembangan UMKM.

Dukungan dari pemerintah daerah juga diharapkan dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi dampak sosial-ekonomi dari PHK massal ini.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Respon (17)

  1. Kebanyakan demo nuntut upah regional naik terus tanpa melihat kondisi perekonomian global dan persaingan bisnis antar negara yg semakin ketat

  2. Kudu ngapain alasan produksi UMKM apaan mereka buruh eks PT. Sanken, dll?
    False deterjen? Berita tahun 2017 beberapa orang tunggang langgang digerebek pihak berwajib padahal mereka dibiayai oleh Jokowi dkk sejak masih Gubernur DKI JAKARTA.
    😁

  3. Jgn takut & khawatir ada sultan iqbal kan dia bigboss bsr para buruh nanti dpt kerja rekom dia auto d terima dgn posisi minimal spv & naik gaji minimal 2x/tahun

  4. Kerjaan cuma NUNTUT HAK SAJA
    MAKANYA PERUSAHAN PILIH TUTUP
    NGK TAHAN DGN KELAKUAN KALIAN PARA PEKERJA

    SEKARANG GIGIT JARI KALIAN
    MINTA MAKAN SAMA KETUA SERIKAT BUTUH ANDA

    DIA YG PALING BANYAK MAKAN DUIT KALIAN

  5. Demo sajaa, biasanya paling jago demo dan nuntut ini dan itu, sementara ke ahlian tdk ada… Hanya modal tenaga saja…
    Mrk lebih baik pindah ke Vietnam, disana murah dan terjamin hukumnya bagi investors.

  6. Kerja gak becus, malas dan tdk jujur. Bisanya cuma demo…..tiap tahun nuntut naik gaji. Emang perusahaan milik nenek moyang lu.

  7. Makanya jgn ngikuti si Iqbal nyuruh kalian demo demo…skr loe dipecat, mereka ga bklan peduli sama kalian.. Iqbal sdh kaya raya.. dia ga ngefek pabrik tutup… Bodohnya kalian ajak diajak si Iqbal memperkaya diri… Rasakan skr stlh pabrik tutup

  8. Bos Iqbal donk yg tanggung keluarga buruh di PHK tiap hari demo nuntut yg nggak nggak ke perusahaan ma pemerintah sekarang di pecat ya sukururin aja itu kan ulah kaluan kalian juga.

  9. Ssssst.sudah jangan bertengkar,jangan saling menyalahkan,mereka punya alas untik menutup pabriknya,begitu juga kaum buruh punya alasan juga untuk menuntut haknya,masing masing punya alasan logis,
    Kaum buruh misalnya:mereka tidak akan menuntut kalau tidak punya dasar dan ketentuan yg sudah di atur oleh undang undang
    Yang jelas memang,biaya hidup kebanyakan tidak seimbang dengan apa yg kita dapat ,penjajahan dengan sistem modern semakin merajalela,
    Pengusaha: dikala perusahaan untung banyak ,apakah mereka bilang bahwa dia untung banyak,tapi kenapa saat rugi mereka teriak teriak rugi, ya memang dunia usaha kalo gk ada keuntungan buat apa mendirikan perusahaan,tapi kebanayakan upah lah yg selalu di utak atik dari jaman baheula,yg imbasnya kesejahteraan biruh tidak menentu

    So… perbanyak istighfar tingkatkan skill,jaman berubah,persaingan semakin ketat

  10. saya harap pabrik yg di indo ini tutup semua. Unjuk rasa sana nuntut sepuasmu. Ikut Ketua Serikat keturun yaman. Keturunan merusak negara? Kita rakyat kecil dimana tetap rakyat kecil. Seperti dipik2 ikut mantan THI sampah” Negara. Caci maki oligarki ga ada oligarki bangun lapangan kerja.bukan mikir anak cucu kita kedepan mau kerja apa. Sampah” Itu ud biasa makan uang kotor.

  11. Salahnya karyawan sendiri , sedikit sedikit demo minta upah naik , padahal yg untung ketua serikat buruh dan kroninya , mereka tidak melihat produksi pabrik dan biaya produksi nya yg juga butuh biaya , umpama itu pabriknya bapakmu apa juga tidak kolap kalau sedikit” demo minta upah naik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *